Thursday 18 January 2018

NIKMATNYA IBU TEMAN?

January 18, 2018 0 Comments



Ibu teman saya sangat seksi dan cantik meski berusia 32 tahun, Hampir setiap hari saya melakukan masturbasi karena ga tahan terhadap gejolak seks untuk melihat keramahan tubuh ibu teman saya, sampai akhirnya muncul Cerita Dewasa Ngentot Ibu Sahabat karena Untuk nafsu seks dari binal ini.

Setelah 3 minggu saya tinggal bersama mereka, timbul nafsu saya untuk bercinta dengan ibu teman saya. Bagaimana tidak terangsang untuk melihat wajah cantik orang dewasa dan menarik serta tubuh seksi yang luar biasa (mungkin karena pergi ke senam). Setiap ibu temanku mandi, aku selalu meluangkan waktu untuk mengintipnya. Sambil mengawasiku masturbasi ke titik di mana semprotanku ada di lantai tempat aku mengintip.CERITA JANDA

Di situlah setiap hari saya melakukan aktivitas ini tanpa takut tertangkap oleh ibu dan saudara perempuan dan asisten saya. Terkadang jika saya tidak punya waktu, saya tidak membersihkan jejak saya karena takut ibu teman saya datang lebih dulu. Saya tidak tahu dia sadar akan hal ini atau tidak, tapi yang pasti sampai 3 minggu ini masih aman.

Pagi harinya ibu temanku menyiapkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan sambil menunggu sarapan tiba. Saat itu pembantu sudah berangkat ke pasar. Saya melihat ibu teman saya hanya mengenakan celana dalamnya, sedangkan bagian atas dia hanya mengenakan kaus oblong, jadi tonjolan dadanya terlihat satu kali. Mungkin dia tidak nyaman berpakaian jadi karena seluruh rumah biasanya hanya wanita, tapi saya yang melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku mendesis. Terutama sarapan yang saya makan kebanyakan menambahkan libido, jadi loftier saya semakin tinggi.

"Say .., celana kamu kenapa ..?" Dia bertanya.

Memang pada saat itu batang ketegangan saya tumbuh sekali terlihat dari luar celana. Saya sangat terkejut bertanya, gelas yang saya minum tumpah, keberuntungan tidak pecah.

"Kalau kamu minum perlahan dong, sayang .." katanya sambil mendekati aku dan menyeka tumpahan air di bajuku.
Begitu dia mendekat, aku merasa sudah cukup. Aku langsung berdiri dan memeluknya dan mengisap lehernya. Pada saat itu otak saya mendung dan tidak peduli apa.CERITA JANDA

"Katakan, tidak ... aku ibu temanmu .." hanya itu yang dia katakan, tapi dia tidak berkelahi sedikit, malah biarkan aku membuka bajunya agar tubuhnya yang cantik itu terlihat.

Aku mulai membelai seluruh tubuhnya, payudaranya yang besar mengisap seperti saat aku masih bayi, dan tanganku digunakan untuk memijat payudaranya dan memeluknya.

Setelah itu daerah erotis lainnya saya langsung menikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya saya duduk tepat di celana dalamnya. Saya melihat bahwa CD itu basah kuyup, lalu saya menarik CD ke bawah dan segera saya melakukan oral seks di lubang feminin wanita teman saya. Saat itu ada bau khas seorang wanita yang sangat tidak menyenangkan, namun baunya adalah bau paling indah yang pernah saya baunya karena nafsu saya telah memuncak.

Aku mencium permukaan kemaluannya saat lidahku menari di daerahnya yang paling sensitif, tindakanku membuatnya melompat seperti sengatan listrik.

"Cukup Roy, hentikan .. aah .." katanya tapi tangannya terus menahan kepalaku tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku untuk terus menjilatnya.

Saat lidahku menjilat klitorisnya dengan lembut, tidak lama setelah tubuh ibu teman saya berputar keras, dan napasnya semakin kencang. Saya tidak peduli lagi dan terus menjilat alat kelamin teman saya yang menyembur cairan kental saat ia mencapai orgasme tadi. Aku mengisap semua cairan keluar, meski rasanya aneh di lidah tapi rasanya enak.

Lalu ibuku yang tampak lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Saya segera berdiri dan melucuti pakaian saya. Dia tampak terkesan melihat pangkal paha besar saya dengan panjang sekitar 15 cm dan diameter 4 cm. Ketika saya mendekat, ibu teman saya mendorong saya jadi saya duduk di kursi makan dengan sisa energi lemasnya. Kupikir ibu temanku menolak dan akan marah, tapi dia langsung berlutut ke tangkai laki-laki saya. Mulutnya begitu dekat dengan pangkal pahaku tapi dia tidak mengatakan apapun. Saya yang tidak tahan langsung mendorong kepalanya ke arah batang pria saya.CERITA JANDA

Ibu teman saya langsung mengisap senjata saya dengan penuh nafsu. Itu terlihat dari kuluman liar dan ritmisnya dan tangannya menggosok pangkal pahaku. Saat melakukannya, saya membelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yang luar biasa, tak terukur dan tak terlukiskan. Sampai akhirnya saya merasa tidak bisa lagi, air saya muncrat di mulut ibu teman saya.

Dia segera memuntahkannya, dan kemudian membersihkan sisa-sisa air mani yang menetes di batang laki-laki saya dengan mulutnya. Melihat batang laki-laki saya masih tegang, dia langsung naik ke pangkuan saya dan membimbing burung saya ke sarang. Akhirnya tenggelam semua batang selangkangan saya ke dalam lubang senggamanya. Gila .., rasanya luar biasa. Meski saya sering camilan, tapi saya akui beban pemakaman ibu teman saya terasa lebih menakjubkan dari pada yang lain.

Dia mulai naik turun sambil menggosok tangkai jantanku saat dia memeluk kepalaku sehingga aku benar di sisi payudaranya. Itu kumanfaatkan untuk dinikmati di sekitar area dada.

Akhirnya dia berada di puncak orgasme, dan langsung mengerang kenikmatan. Aku mulai terbebani dengan goyangan liar, dan akhirnya menyemburkan air mani untuk kedua kalinya di lubang senggamanya. Kami kemudian saling mencium sayang. Kemudian tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Pada waktu itu saya menyadari bahwa saya telah meniduri ibu teman saya sendiri, merasa bersalah karena segera menyerahkannya ke perguruan tinggi setelah dibersihkan, saat dia masih berada di kamar mandi. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan dan bingung untuk menghadapi semua sampai saya menulis Cerita Dewasa Ngentot Dengan Teman Ibu

Tuesday 16 January 2018

Muridku Memang Cantik Dan Seksi?

January 16, 2018 0 Comments

Tak terasa kami tertidur di ruang tengah. Aku baru terbangun ketika waktu menunjukan pukul satu dini hari. Tari tertidur di sampingku dengan mengenakan cd saja. Aku kasihan dengannya yang setia melayani kebutuhan aku sebagai laki-laki yang haus seks. Dia sudah amat lelah. Kuangkat tubuhnya ke spiring bed dalam kamarku, kubuka cd birunya yang basah, kulap memek dengan cdnya tadi. Kuselimuti dia. Dalam selimut dia kupeluk dan kucium mesra mata terbuka sesaat, bibirnya tesenyum sebentar padaku. Mungkin karena lelah matanya terpejam kembali. Tapi memang dasar nafsu kusumat, kontolku tak bosan-bosan ingin segera dimasukan ke liang memeknya. Aku kasihan dengan Tari yang tergulai lemah, sementara kontolku ga mau tahu. Akhirnya cara yang bijak, aku tidur bersamanya dengan cara  berpelukan dan membenamkan kontolku yang tegang ke dalamnya. Aku tertidur hingga pagi. Tapi anehnya kontolku ga tidur. Hingga aku terbangun pukul 5 pagi kontol tetap tegak dalam memeknya. Memang aku tetidur, dalam tidurku aku bermimpi bercinta dengan Tari. Mungkin inilah yang membuat kontolku tidak loyo. Nikmat memang semalaman kontol berada dalam memek. Tari tesetak dari tidurnya dan terbangun kaget.  Segera dia berajak dari tempat tidur hingga kontolku terlepas dari bibir memeknya. Dia berlari kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Kulihat kontol yang semalamanya dalam memeknya kulitnya menjadi agak putih bekas disekap semalaman dalam memeknya.

Akupun berlari ke kamar mandi bukan untuk madi besama Tari. Tetapi justru memeluk Tari dan mengajak becinta lagi, tapi kali ini Tari menolak.

“Mas aku mo ke sekolah, kemarin aku bolos.  Ga kan !” kata sambil mengambil handuk dan melilitkan ke tubuhnya untuk berjalan ke kamar. Aku agak kecewa memang, tapi aku harus mengerti, seharian kami telah melakukan 4 kali, bukan angka yang pantatis memang. Banyak pengantin baru melakukan sampai 7 atau 9 kali semalaman. Kubersihkan tubuhku dengan ini kumudian aku berjalan ke kamar sambil melap tubuh dengan handuk. Kulihat Tari sudah mengenakan celana dam putih dan bra putih yang juga baru dibeli di mall kemarin. Semua pas ukuran dengan tubuhnya. Dia menyisir rambutnya menghadap cermin, sementara seragam putih abu abu siap dipinggi tempat tidur. Kuambil sisirnya dan kubantu menyisir  rambutan lurus panjang sepunggung itu , kubantu keringkan dengan hair dryer. Tari hanya temanggu melihatku dari cermin didepannya. Seperti ada yag ingin dia katakan.

“Maaf ya mas, tadi bukan aku menolak tapi aku tidak ingin bolos aku kasian yang ortuku yang membiayai aku, aku takut  ga naik kelas!” katanya sambil diri menghadap cermin.

Sunday 14 January 2018

Sex Bersama Istri Teman?

January 14, 2018 0 Comments


Di kantor gw punya sahabat dekat. Namanya Fredi, dia udah married dan juga udah punya 2 anak. Kebetulan dia asli jakarta dan dia punya rumah lumayan deket dari kantor. Fredi tinggal sekeluarga plus baby sitternya 1 orang. Gw udah berteman dengan Fredi sejak gw pertama kali masuk kerja, karena kebetulan kita sama2 masih baru waktu itu dan kita emang saling bantu kalau urusannya kerjaan. Saking dekatnya kadang2 kalau pacar gw ke jakarta ya nginepnya dirumah dia. Bahkan kita udah sering liburan bareng. Jadi otomatis pacar gw kenal deket ama bininya dia. Oke ini fun fact brey, jangan pernah ngenalin pacar (apalagi bini) lu sama bini temen kerja lu, lu bakal nyesel brey sumpah, karna semue yg lu kerjain dikantor mereka bakal tau dan itu sungguh annoying, trust me on this brey. Para wanita itu kalau udah ketemu bisa fusion kayak dragon ball buat ngajatuhin lu. Pokoknya jangan. Ingat ya JANGAN!

Oke, back to the story. Bininya si Fredi ini asli Solo dan namanya Ayu, umurnya setaun lebih tua dari gw (TO nya kita ini guys). Ya lu tau lah orang solo kalau udah ngomong. Selain lembut, pelan, Medok pula. Meskipun ga semua Solo-ers begitu but in this case dia emang tepat seperti yg lu baygin tentang wanita solo. Gw juga ga ngerti tapi memang ada sesuatu yg buat gw tertarik dengan doi sejak gw pertama kali dikenalin ama si Fredi. Ya kalau dibFredingin ama tunangan gw ya cantikan tunangan gw lah (buat jaga2 brey, kali aja dia baca threat ini, jadi kalau dia baca setdknya dia tau kalau menurut gw dia memang paling cantik wkwkwkw). Tingginya SNI lah 160. Kulitnya ga putih2 amat. Bodynya juga standar emak2 anak 2. Langsing dengan lengkungan gitar spanyol. Toketnya juga ga gede2 amat kok kira2 segenggam tangan gw muat lah. Tapi gw ga ngerti kenapa menurut gw dia itu sexy. She’s sexy with her own way brey. Mungkin karna dirumahnya dia buka kayak salon kencantikan gitu buat facial2. Jadi perawatan kulitnya kelas atas lah. Dengan rambut panjang sedikit bergelombang dan dicat warna hijau kuning dan merah kayak anak muda jaman now. Ditambah lagi dia pake kacamat bulet ala harry potter ngebuat dia itu always up to date about style. Dan dia itu very very well dressed, selalu bisa nempatin diri dalam berpakaian. Apalagi kalau dirumah sama lakinya udah pasti dia berpakaian sexy dengan hotpants dan baju kaos tipis agak longgar sampe kadang2 keliatan bra nya yg bisa ngebuat lu ngebaygin apa yg ada dibalik pakaian itu. Bisa dikatakan gw bener2 obsessed dengan dia. Gw tau itu salah karna dia bini temen gw, tapi bodo amat namanya juga cerita bokep wkwkwkw (btw maaf brey, I Finally fucked your wife).










Sekarang si Fredi lagi keluar kota, berarti Ayu sendirian dong dirumah. Eh nggak juga ding, kan masih ada anaknya sama baby sitternya. Trus juga tadi ga sempet merhatiin si doi. Tapi kayaknya doi pake celana pendek baju kaos deh. (Kalo bener kesempatan ni). Eh jangan deh bininya temen, ah bodo amat ah namanya juga cerita bokep wkwwk. Skip skip skip selesai lah pertapaan nya. Langsung keluar toilet sambil handukan. Maksudnya mau pake celananya numpang di ruang facial karena kalau pakenya di toilet takut basah. Lagian tadi sebelum ke toilet kan buka celananya disitu, jadi celana panjang sama kancutnya gw taruh di atas kasur buat facial. Sambil keluar, langsung aja gw masuk ke kamar facial, pas buka pintu gw agak terkejut karena ternyata si doi lagi diruangan itu dengan posisi berdiri tapi lagi nunduk kearah gw. Sungguh pemandangan yg luar biasa, mengingat gw udah beberapa kali coli sambil ngebaygin momen ini. Dan setelah gw perhatiin ternyata benar kalau si doi pake hotpants dan baju kendor andalannya, karena posisinya menunduk jadi keliatan disela-sela bajunya gundukan indah yg ditutupi bra warna ungu dan pahanya itu lho bikin gemes. Saat sedang asik2nya doi ngeberesin meja receptionisnya nyeplos aja gw negur doi.









Lagi2 doi tertegun, melongo liat penis gw yg udah keras maksimal kayak batang kayu jati. Ntah apa yg ada dipikiran doi waktu itu, ntah shock, ato terkesima (ciaelah) ato justru marah, gw juga bingung, pokoknya gw berjudi aja dengan sikon yg ada. Dan ternyata tak disangka tak diduga doi langsung berdiri dan narik tangan gw buat ikut berdiri, langsung aja doi narik kepala gw dan cuppsssss gw dicium sambil berdiri. Tanpa perlu dipandu lagi, gw juga langsung merespon. Ntah setan apa yg ngerasukin kita berdua waktu itu, yg jelas gw menang ahahahha. Ciuman ala french kiss itupun berlanjut. Dengan cekatan doi langsung ngegenggam penis gw dengan tangan kanannya. Sambil berciuman mesra doi remas2 dan ngocokin penis gw sambil sesekali bijinya gw di belai lembut. Mmmmmssss nikmat banget deh pokoknya. Gw juga ga mau kalah, tangan gw juga mula remas2 pantat sekelnya doi, sesekali tangan gw masuk menyeruak ke toketnya doi dan gw angkat branya ke atas supaya tangan gw bebas remesin toketnya yg kenyal. Dengan posisi itu perlahan gw didorong doi ke kasur. Semakin lama gw semakin ngerasa kalau doi juga udah horny berat, kedengaran banget dari nafasnya yg memburu, toketnya juga mulai mengeras, tubuhnya juga mulai menggeliat, kocokannya ke penis gw juga makin lama makin ganas. Setelah gw nempel ke kasur yg posisinya pas banget buat gw nyender, dia lepasin ciumannya dan genggamannya. Kedua tangannya diletakan ke dada gw, dengan wajah yg horny berat dia bilang.












Sambil gw jilatin toketnya, tangan gw berusaha bukain hotpantsnya, dan keliatan kalo doi juga udah ga sabar, doi ngebantu ngebuka dengan sedikit mengangkat pinggulnya supaya mudah dibuka, setelah susah payah ngelepasin hotpantsnya, akhirnya terlihat celana dalem doi yg berwarna sama dengan branya, dengan bentuk yg agak ketat dan sedikit berenda di tepinya, dengan jaring2 transparan menutupi mekinya, tanpa mengalihkan pemandangan sempurna itu, gw lanjutin ciumin toktenya, perlahan gw trun ke perutnya, mmmssssss, semakin lama semakin trun ke pusatnya, kelihatan banget wajah doi yg pasrah gw jilatin, tangan gw masih tetep remesin toketnya, tetapi lidah gw udah selangkah lagi menuju mekinya. Gw buka lebar kaki doi, dengan sedikit menggoda, gw cium meki doi, gw jilatin dulu perlahan dari lutut, jilatan gw turunin sedikit demi sedikit ke selangkangan, perlahan gw buka underwear doi kesamping, gw jilatin dulu selangkangannya, trus perlahan gw jilatin lagi bibir terluarnya, dan seketika gw lihat kewajahnya doi, gw ngeliat kalo wajah doi udah bener2 horny dan keliatan bener2 berharap gw jilatin itilnya, dengan sedikit senyuman nakal, tiba2 aja gw isep itilnya dengan ganas.




























Saturday 13 January 2018

Sex Dengan SPG POM Bensin?

January 13, 2018 0 Comments

BARAKJUDI - Pada saat itu terhentilah sementara percumbuan kami, dan kami-pun menuju ke kasur dan ngobrol lagi sambil ngebag’s. Enak banget coy, ngebag’s tapi di depannya ada cewek yang telanjang setengah badan. Ketika lagi asik ngebag’s, tiba-tiba aja dia iseng membuka Bra-nya, Wow.. nice banget toket-nya, nggak terlalu kenceng dan ga terlalu turun cocok lah sama selera aku, lalu,

“ kamu ngeliatin apa Rhiz ?, ” ucapnya.

“ Nggak kok, aku Cuma lagi ngerencanain gerakan-gerakan pas nanti aku ngisep toket kamu,hha…, ” ucapku,

“ Hahaha Gila kamu Rhiz…, ” kata Melia.

“ Buka celananya dong, ga afdol kalau atasnya doang, ” kataku sambil nyengir.

Melia langsung berdiri dan ngebelakangin aku. ngelepas celana jeansnya dgn sensual sangat! pelan-pelan buka jeansnya, sambil mukanya ngeliat aku dgn muka menggoda. Beuh… mana pake g-string lagi, gila baru kali itu aku ngebag’s sambil di kasi private striptease, mantap nggak tuh. Setelah jeansnya lepas, Melia duduk dan ngangkang.

Sekarang dia ngelepas g-stringnya di depan mata aku dan di depan Rizko Junior. So wow… memek-nya ga ada bulu sama sekali, udah gitu memek-nya tembem menantang coy. Melia yang uda telanjang merangkak mendekati aku dan berbisik,

“ Aku pengen di enakin samau kamu Rhiz please !!!, ” ucapnya penuh birahi.

Shit man… Rizko Junior langsung berdiri tegak menantang. Tanpa banyak kata aku lepas kaos aku sambil celana aku dipelorotin sama dia, untung aku cuma pake celana pendek,

“ Aku mau isep kontol kamu yaaaa…, ” ucapnya.

Pada saat itu Penis-kupun langsung disepong dgn cara yang sensual, dijilat dari pangkal batang sampe ujung kepala kontolku,

“ Eummhh… enak Kha, emut terus sayang, Aghhhh…, ” desahku.

Pada saat itu kontol aku langsung ditelen abis sama mulutnya, dan lanjut dikocokin sama mulutnya sambil tangannya meraba-raba buah zakarku,

“ Oughh… Sssshhhh…. Teruss sayang, ” ucap nikmatku.

Saat itu aku pun hanya terlentang sambil menikmati nimkatnya kuluman Melia. Lidahnya ngejilatin semua batang kontol aku dan diakhiri dgn jilatan di ujung kepala. Setelah puas dgn kuluman Melia, aku-pun mulai mengangkat tubuh-nya dan dia langsung ngambil posisi duduk diatas paha aku, lagi-lagi aku cuma pasrah dan membiarkan Melia beraksi.

Mulailah kini kontol-ku dipegang dan digesek-gesekkan ke memek-nya yang sudah becek itu, kemudian dgn perlahan Melia mulai memasukan kontolku kedalam memeknya,

“ Oughhhhhh… Ssssssshhh….,” desahnya. Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

Saat kontolku mulai masuk kedalam memek-nya, aku melihat mata Melia berkaca-kaca menahan sakit. Walaaupun Melia sudah tidak perawan lagi namun memek-nya masih sempit, kontol-ku saat itu terasa seperti terjepit namun nikmat. Setelah kontol aku di dalem memek-nya, dia mulai terbiasa dan mulai mengoyankan tubuh-nya naik turun,

“ Oughhh… Sssshhh… enak kontol kamu Rhiz, Aghhh…, ” desah nikmatmya mulai terdengar.

Yang ini belum seberapa, Melia belom tau kalau aku punya jurus lidah setan kober,hha. Sambil Melia masih goyang naik turun, aku jilatin puting kanan sambil aku mainin yang kiri, aku plintir dan aku isep putting-nya sampe dia berkata,

“ Oughhh…. Geli Rhiz.. Ssssss… Aghhhhh…, ” desahnya.

Lalu tidak lama kemudian dia,

“ Aghhhhhhhhhhhhh…. Aku keluar sayang… Aghhhhhhhh…. , ” desahnya.

Setelah dia ngomong gitu, kontol aku serasa dipencet sama memek-nya dan kepala kontol aku serasa tersiram air hangat didalam memek Melia. Enak banget kontol aku dipress sama memek-nya. Setelah mendapat klimaknya Melia-pun roboh di atas tubuhku. Karean aku taaku kasi Melia napas bentar.
begitu aku rasa napasnya uda teratur, aku posisiin dia ke doggy style.

Raut muka Melia ngeliat ke belakang sambil tangannya yang ngelebarin memek-nya mempersilakan adek aku masuk langsung aku masukin kontol aku sampe mentok, untung aja memek-nya masi becek dan pantatnya Melia yang ga terlalu besar. jadi kontol aku bisa masuk sampe dalem banget.
waktu kontol aku mentok, mulut Melia kebuka lebar nikmatin kontol aku.

Mukanya meringis sakit bercampur nikmat,

“ Oughhhh… panjang banget kontol sayang, masukin lagi kontol kamu lagi sayang yah !!!, ” pintanya.

Tanpa banyak kata aku langsung aku tancap aja dgn rpm tinggi. aku goyang sambil aku pegangin pantatnya yang kecil tapi padet. Melia ga kalah seksinya pasang gaya, sambil nungging, dia mainin klitoris-nya,

“Ughhh… Ssssss… Aghhh… Enak Rhiz, teruss sayang… Aghhh, ” desahnya.

Desahnya Melia semakin membuat birahiku semakin membara, karena aku sudah tidak tahan dgn desahannya, aku-pun menggenjot terus memek-nya sambil aku cium leher belakangnya dan tangan aku yang meremas payudara-nya,

“ Oughhh.. enak banget Rhiz, genjot terus memek aku Rhiz, Aghhhhhh… ” desahnya makin menggila.

Karena aku rasa aku uda mau keluar, aku buru-buru ganti gaya ke gaya man on top, aku lepas kontol aku dan aku balik tubuh-nya dia. mungkin Melia lagi tinggi banget ya, dia langsung ngangkang dan narik kontol aku buat langsung masuk memek-nya,

“ Cepet masukin lagi sayang, Oughhhh… Ssssshhh…, ” pintanya.

Aku goyang lagi kontol aku maju mundur sambil kita ciuman dgn liar, tidak lama kemudian aku merasa kalau aku uda mau. Begitu aku mau narik kontol aku, Melia melingkarkan kakinya di pantat aku buat nahan kontol aku agar tetep di memek-nya, Daftar , Main , Tarik Dana Ke Rekening Anda !!

“ keluarin di dalem aja Sayang, biar kamunya enak, Oughhh… ” pintanya.

dgn full speed aku goyang lagi kontol-ku asal-asalan biar cepet keluar, dan tidak lama kemudian,

“ Aku mau keluar sayang …. Aghhhhhhh, ” ucapku penuh kenikmatan.

“ Keluarin di dalem sayangg…, ” teriak Melia.

“ Croooottttt… Crottt… Crottt… Crottt…”

Akhirnya air manikupun keluar dgn derasnya membanjiri memek Melia. Setelah puas menyemburkan air mani-ku didalam memek Melia, aku-pun melepas kontolku dan kemudian akupun tiduran di sampingnya. Gila, capek banget, mungkin aja gara-gara ML-nya sambil ngebag’s kali ya,hha.
Pada saat itu karena kami lelah, kami berdua-pun ketiduran dgn posisi masih telanjang bulat sembari berpelukan.

Setelah beberapa saat aku tertidur aku-pun terbangun sekitar jam 3 dini hari, dan aku bergegas memakai pakaianku kembali. Setelah itu aku membangunkan Melia untuk berpamitan pulang karena jam 7 pagi aku harus kuliah,

“ Say, aku aku cabut dulu yah, aku nggak soalnya nanti aku ada ujian jam 7 pagi, ” ucapku.

“ Iya Rizko sayang, yaudah ati-ati yah, besok-besok kabarin lagi yah ?, ”

“ iya sayang bey… emuaachhh…., ” ucapku sembari mencium keningya.

Setelah kejadian itu aku-pun tidak pernah bertemu Melia lagi, soalnya aku udah kebanyakan stok selir-selir nakal, hhe. So, Melia jadi nggak keurus deh karena kalah saing sama selir-selir nakalku yang lain. END

Thursday 11 January 2018

Bersetubuh Dengan Adek Kandung Ku Sendiri?

January 11, 2018 0 Comments


Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci, hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi






























Tuesday 9 January 2018

Cewek Yang Jago SEX?

January 09, 2018 0 Comments

Cerita Dewasa - Aku memang terlahir dari keluarga yang cukup berada. Aku anak lelaki satu-satuya. Dan juga anak bungsu. Dua kakakku perempuan semuanya. Dan jarak usia antara kami cukup jauh juga. Antara lima dan enam tahun. Karena anak bungsu dan juga satu-satunya lelaki, jelas sekali kalau aku sangat dimanja. Apa saja yang aku inginkan, pasti dikabulkan. Seluruh kasih sayang tertumpah padaku. 

Sejak kecil aku selalu dimanja, sehingga sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Aku suka kalau tidur sambil memeluk Ibu, Mbak Lisa atau Mbak Indri. Tapi aku tidak suka kalau dikeloni Ayah. Entah kenapa, mungkin tubuh Ayah besar dan tangannya ditumbuhi rambut-rambut halus yang cukup lebat. Padahal Ayah paling sayang padaku. Karena apapun yang aku ingin minta, selalu saja diberikan. Aku memang tumbuh menjadi anak yang manja. Dan sikapku juga terus seperti anak balita, walau usiaku sudah cukup dewasa.

Cerita Dewasa - Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indri menikah. Aku tidak rela Mbak Indri jadi milik orang lain. Aku benci dengan suaminya. Aku benci dengan semua orang yang bahagia melihat Mbak Indri diambil orang lain. Setengah mati Ayah dan Ibu membujuk serta menghiburku. Bahkan Mbak Indri menjanjikan macam-macam agar aku tidak terus menangis. Memang tingkahku tidak ubahnya seorang anak balita.

Tangisanku baru berhenti setelah Ayah berjanji akan membelikanku motor. Padahal aku sudab punya mobil. Tapi memang sudah lama aku ingin dibelikan motor. Hanya saja Ayah belum bisa membelikannya. Kalau mengingat kejadian itu memang menggelikan sekali. Bahkan aku sampai tertawa sendiri. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indri menikah, umurku sudab dua puluh satu tahun.

Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Dan kebetulan sekali aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup keren. Di kampus, sebenarnya ada seorang gadis yang perhatiannya padaku begitu besar sekali. Tapi aku sama sekali tidak tertarik padanya. Dan aku selalu menganggapnya sebagai teman biasa saja. Padahal banyak teman-temanku, terutama yang cowok bilang kalau gadis itu menaruh hati padaku.

Sebut saja namanya VIVI. Punya wajab cantik, kulit yang putih seperti kapas, tubuh yang ramping dan padat berisi serta dada yang membusung dengan ukuran cukup besar. Sebenarnya banyak cowok yang menaruh hati dan mengharapkan cintanya. Tapi VIVI malah menaruh hati padaku. Sedangkan aku sendiri sama sekali tidak peduli, tetap menganggapnya hanya teman biasa saja. Tapi VIVI tampaknya juga tidak peduli. Perhatiannya padaku malah semakin bertambah besar saja. Bahkan dia sering main ke rumahku, Ayah dan Ibu juga senang dan berharap VIVI bisa jadi kekasihku.

Begitu juga dengan Mbak Lisa, sangat cocok sekali dengan VIVI Tapi aku tetap tidak tertarik padanya. Apalagi sampai jatuh cinta. Anehnya, hampir semua teman mengatakan kalau aku sudah pacaran dengan VIVI, Padahal aku merasa tidak pernah pacaran dengannya. Hubunganku dengan VIVI memang akrab sekali, walaupun tidak bisa dikatakan berpacaran.

Seperti biasanya, setiap hari Sabtu sore aku selalu mengajak Bobby, anjing pudel kesayanganku jalan-jalan mengelilingi Monas. Perlu diketahui, aku memperoleh anjing itu dan Mas Herman, suaminya Mbak Indri. Karena pemberiannya itu aku jadi menyukai Mas Herman. Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herman telah merebut Mbak Indri dan sisiku. Aku memang mudah sekali disogok. Apalagi oleh sesuatu yang aku sukai. Karena sikap dan tingkah laku sehari-hariku masih, dan aku belum bisa bersikap atau berpikir secara dewasa.

Tanpa diduga sama sekali, aku bertemu dengan VIVI. Tapi dia tidak sendiri. VIVI bersama Mamanya yang usianya mungkin sebaya dengan Ibuku. Aku tidak canggung lagi, karena memang sudah saling mengenal. Dan aku selalu memanggilnya Tante Maya.
"Bagus sekali anjingnya..", piji Tante Maya.
"Iya, Tante. diberi sama Mas Herman", sahutku bangga.
"Siapa namanya?" tanya Tante Maya lagi.
"Bobby", sahutku tetap dengan nada bangga.

Cerita Dewasa - Tante Maya meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dengan hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Sementara Tante Maya pergi membawa Bobby, aku dan VIVI duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yang menunggang kuda dengan gagah. Tidak banyak yang kami obrolkan, karena Tante Maya sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sambil terus-menerus memuji. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak. Aku memang paling suka kalau dipuji.
Oh, ya.., Nanti malam kamu datang..", ujar Tante Maya sebelum pergi.
"Ke rumah..?", tanyaku memastikan.
"Iya."
"Memangnya ada apa?" tanyaku lagi.
"VIVI ulang tahun. Tapi nggak mau dirayakan. Katanya cuma mau merayakannya sama kamu", kata Tante Maya Iangsung memberitahu.
"Kok VIVI nggak bilang sih..?", aku mendengus sambil menatap VIVI yang jadi memerah wajahnya. VIVI hanya diam saja.
"Jangan lupa jam tujuh malam, ya.." kata Tante Maya mengingatkan.
"Iya, Tante", sahutku.

Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah VIVI. Suasananya sepi-sepi saja. Tidak terlihat ada pesta. Tapi aku disambut VIVI yang memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. Tante Maya dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Tapi tidak terlihat ada seorangpun tamu di rumah ini kecuali aku sendiri. Dan memang benar, ternyata VIVI berulang tahun malam ini. Dan hanya kami berempat saja yang merayakannya.

Perlu diketahui kalau VIVI adalah anak tunggal di dalam keluarga ini. Tapi VIVI tidak manja dan bisa mandiri. Acara ulang tahunnya biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Selesai makan malam, VIVI membawaku ke balkon rumahnya yang menghadap langsung ke halaman belakang.

Entah disengaja atau tidak, VIVI membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Tapi aku tidak peduli dengan paha yang indah padat dan putih terbuka cukup lebar itu. Bahkan aku tetap tidak peduli meskipun VIVI menggeser duduknya hingga hampir merapat denganku. Keharuman yang tersebar dari tubuhnya tidak membuatku bergeming.

VIVI mengambil tanganku dan menggenggamnya. Bahkan dia meremas-remas jari tanganku. Tapi aku diam saja, malah menatap wajahnya yang cantik dan begitu dekat sekali dengan wajahku. Begitu dekatnya sehingga aku bisa merasakan kehangatan hembusan napasnya menerpa kulit wajahku. Tapi tetap saja aku tidak merasakan sesuatu.

Dan tiba-tiba saja VIVI mencium bibirku. Sesaat aku tersentak kaget, tidak menyangka kalau VIVI akan seberani itu. Aku menatapnya dengan tajam. Tapi VIVI malah membalasnya dengan sinar mata yang saat itu sangat sulit ku artikan.
"Kenapa kau menciumku..?" tanyaku polos.
"Aku mencintaimu", sahut VIVI agak ditekan nada suaranya.
"Cinta..?" aku mendesis tidak mengerti.

Entah kenapa VIVI tersenyum. Dia menarik tanganku dan menaruh di atas pahanya yang tersingkap Cukup lebar. Meskipun malam itu VIVI mengenakan rok yang panjang, tapi belahannya hampir sampai ke pinggul. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Aku merasakan betapa halusnya kulit paha gadis ini. Tapi sama sekali aku tidak merasakan apa-apa. Dan sikapku tetap dingin meskipun VIVI sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Semakin dekat saja jarak wajah kami. Bahkan tubuhku dengan tubuh VIVI sudah hampir tidak ada jarak lagi. Kembali VIVI mencium bibirku. Kali ini bukan hanya mengecup, tapi dia melumat dan mengulumnya dengan penuhl gairah. Sedangkan aku tetap diam, tidak memberikan reaksi apa-apa. VIVI melepaskan pagutannya dan menatapku, Seakan tidak percaya kalau aku sama sekali tidak bisa apa-apa.
"Kenapa diam saja..?" tanya VIVI merasa kecewa atau menyesal karena telah mencintai laki-laki sepertiku.

Cerita Dewasa - Tapi tidak.., VIVI tidak menampakkan kekecewaan atau penyesalan Justru dia mengembangkan senyuman yang begitu indah dan manis sekali. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku. Terasa padat dan kenyal dadanya. Seperti ada denyutan yang hangat. Tapi aku tidak tahu dan sama sekali tidak merasakan apa-apa meskipun VIVI menekan dadanya cukup kuat ke dadaku. Seakan VIVI berusaha untuk membangkitkan gairah kejantananku. Tapi sama Sekali aku tidak bisa apa-apa. Bahkan dia menekan dadanya yang membusung padat ke dadaku.
"Memangnya aku harus bagaimana?" aku malah balik bertanya.
"Ohh..", VIVI mengeluh panjang.

Dia seakan baru benar-benar menyadari kalau aku bukan hanya tidak pernah pacaran, tapi masih sangat polos sekali. VIVI kembali mencium dan melumat bibirku. Tapi sebelumnya dia memberitahu kalau aku harus membalasnya dengan cara-cara yang tidak pantas untuk disebutkan. Aku coba untuk menuruti keinginannya tanpa ada perasaan apa-apa.
"Ke kamarku, yuk..", bisik VIVI mengajak.
"Mau apa ke kamar?", tanyaku tidak mengerti.
"Sudah jangan banyak tanya. Ayo..", ajak VIVI setengah memaksa.
"Tapi apa nanti Mama dan Papa kamu tidak marah, Lin?", tanyaku masih tetap tidak mengerti keinginannya.

VIVI tidak menyahuti, malah berdiri dan menarik tanganku. Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar gadis ini. Bahkan aku tidak protes ketika VIVI mengunci pintu kamar dan melepaskan bajuku. Bukan hanya itu saja, dia juga melepaskan celanaku hingga yang tersisa tinggal sepotong celana dalam saja Sedikitpun aku tidak merasa malu, karena sudah biasa aku hanya memakai celana dalam saja kalau di rumah. VIVI memandangi tubuhku dan kepala sampai ke kaki. Dia tersenyum-senyum. Tapi aku tidak tahu apa arti semuanya itu. Lalu dia menuntun dan membawanya ke pembaringan. VIVI mulai menciumi wajah dan leherku. Terasa begitu hangat sekali hembusan napasnya.
"VIVI.."

Aku tersentak ketika VIVI melucuti pakaiannya sendiri, hingga hanya pakaian dalam saja yang tersisa melekat di tubuhnya. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Untuk pertama kalinya, aku melihat sosok tubuh sempurna seorang wanita dalam keadaan tanpa busana. Entah kenapa, tiba-tiba saja dadaku berdebar menggemuruh Dan ada suatu perasaan aneh yang tiba-tiba saja menyelinap di dalam hatiku.

Sesuatu yang sama sekali aku tidak tahu apa namanya, Bahkan seumur hidup, belum pernah merasakannya. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat VIVI memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Kehangatan tubuhnya begitu terasa sekali. Dan aku menurut saja saat dimintanya berbaring. VIVI ikut berbaring di sampingku. Jari-jari tangannya menjalar menjelajahi sekujur tubuhku. Dan dia tidak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yang bidang dan sedikit berbulu.

Tergesa-gesa VIVI melepaskan penutup terakhir yang melekat di tubuhnya. sehingga tidak ada selembar benangpun yang masih melekat di sana. Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. Bahkan kepalaku terasa pening dan berdenyut menatap tubuh yang polos dan indah itu. Begitu rapat sekali tubuhnya ke tubuhku, sehingga aku bisa merasakan kehangatan dan kehalusan kulitnya. Tapi aku masih tetap diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan. VIVI mengambil tanganku dan menaruh di dadanya yang membusung padat dan kenyal.


Cerita Dewasa - Dia membisikkan sesuatu, tapi aku tidak mengerti dengan permintaannya. Sabar sekali dia menuntun jari-jari tanganku untuk meremas dan memainkan bagian atas dadanya yang berwarna coklat kemerahan. Tiba-tiba saja VIVI. menjambak rambutku, dan membenamkan Wajahku ke dadanya. Tentu saja aku jadi gelagapan karena tidak bisa bernapas. Aku ingin mengangkatnya, tapi VIVI malah menekan dan terus membenamkan wajahku ke tengah dadanya. Saat itu aku merasakan sebelah tangan VIVI menjalar ke bagian bawah perutku.
"Okh..?!".
Aku tersentak kaget setengah mati, ketika tiba-tiba merasakan jari-jari tangan Limda menyusup masuk ke balik celana dalamku yang tipis, dan..
"VIVI, apa yang kau lakukan..?" tanyaku tidak mengerti, sambil mengangkat wajahku dari dadanya.


VIVI tidak menjawab. Dia malah tersenyum. Sementara perasaan hatiku semakin tidak menentu. Dan aku merasakan kalau bagian tubuhku yang vital menjadi tegang, keras dan berdenyut serasa hendak meledak. Sedangkan VIVI malah menggenggam dan meremas-remas, membuatku mendesis dan merintih dengan berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Tapi aku hanya diam saja, tidak tahu apa yang harus kulakukan. VIVI kembali menghujani wajah, leher dan dadaku yang sedikit berbulu dengan ciuman-ciumannya yang hangat dan penuh gairah membara.

Memang VIVI begitu aktif sekali, berusaha membangkitkan gairahku dengan berbagai macam cara. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yang kini sudan polos.
"Ayo dong, jangan diam saja..", bisik VIVI disela-sela tarikan napasnya yang memburu.
"Aku.., Apa yang harus kulakukan?" tanyaku tidak mengerti.
"Cium dan peluk aku..", bisik VIVI.

Aku berusaha untuk menuruti semua keinginannya. Tapi nampaknya VIVI masih belum puas. Dan dia semakin aktif merangsang gairahku. Sementara bagian bawah tubuhku semakin menegang serta berdenyut.

Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dengan suara tertahan akibat hembusan napasnya yang memburu seperti lokomotif tua. Tapi aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang d ibisikkannya. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tidak tahu apa-apa. Walau sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.

Sementara itu VIVI sudah menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang putih mulus. VIVI berada tepat di atas tubuhku, sehingga aku bisa melihat seluruh lekuk tubuhnya dengan jelas sekali.

Entah kenapa tiba-tiba sekujur tubuhku menggelelar ketika penisku tiba-tiba menyentuh sesuatu yang lembab, hangat, dan agak basah. Namun tiba-tiba saja VIVI memekik, dan menatap bagian penisku. Seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya. Sedangkan aku sama sekali tidak mengerti. Jago ng*ntot akibat terlalu dimanja, PadahaI waktu itu VIVI sudah dipengaruhi gejolak membara dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya.
"Kau..", desis VIVI terputus suaranya.
"Ada apa, Lin?" tanyaku polos.

"Ohh..", VIVI mengeluhh panjang sambil menggelimpangkan tubuhnya ke samping. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai. Sambil memandangiku yang masih terbaring dalam keaadaan polos, VIVI mengenakan lagi pakaiannya. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya kecewa.
"Ada apa, Lin?", tanyaku tidak mengerti perubahan sikapnya yang begitu tiba-tiba.
"Tidak.., tidak ada apa-apa, sahut VIVI sambil merapihkan pakaiannya.

Cerita Dewasa - Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Memandangi VIVI yang sudah rapi berpakaian. Aku memang tidak mengerti dengan kekecewannya. VIVI memang pantas kecewa, karena alat kejantananku mendadak saja layu. Padahal tadi VIVI sudah hampir membawaku mendaki ke puncak kenikmatan.